Thursday, February 12, 2009
ombak
Laut berombak hingga batas horizon
Menghilangkan senyawa jiwa mengarung bersama desiran ombak
Laut berombak dan terus berombak
Bergelombang mendenyutkan nadi masa laluku dalam bimbang
Aku sendiri bimbang terbawa gelombang ombak
Terdiam di pantai dan tumbuhya risau diam-diam
Lautan yang rahasianya bersusun-susun
Kemudian horizon telah memakan matahari yang mengubah menjadi gelap
Adakah ini sindiran bagi perjalanan cintaku, yang berulangkali menjelma menjadi kesepian di ujungnya?
matahari dan bulan! - aku bagai engkau
berulangkali aku tenggelam dan terbit
di hati perempuan, di pelabuhan cintanya
tapi selalu di puncak persenyawaan aku kehilangan
Ia yang tak terpegang
karena bagai Engkau jua
setiap kali muncul kembali dan menciptakan terik siang dan menciptakan gelapnya malam
aku pun bermimpi akan lapar dan angan yang menghauskan hati dan cinta
kuharap ombak ini dapat menghantarkan cintaku pada pelabuhan hatiku....diiringi oleh teriknya siang dan gelapnya malam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment